Cause all of me Loves all of you Love your curves and all your edges All your perfect imperfections..
Adalah sebuah lagu dari John Legend dengan judul All of me..begitu melekat dihati ketika mengunjungi Candi Plaosan di Prambanan, Klaten. Dalam nya rasa dalam lagu cinta ini tentang perasaan seorang yang begitu mencintai pasangannya, bahkan dalam setiap kekurangannya adalah sebuah kesempurnaan..oh begitu mengharukan.. Kunjungan ke Candi Plaosan di bulan Oktober kemarin adalah dalam rangka survei untuk sebuah acara besar tentang pemahaman spiritual. Bersama Om Dono, Bro Jontex, Yessaya kami melaju dari Wijilan dengan 2 sepeda motor. Jalur yang kami lewati adalah Jokteng timur, gedong kuning, JEC, Janti dn melaju jalur jalan Solo.
Situs Pasarean Gunung Kelir ini berada di Dukuh Gunung Kelir, Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta turut menyimpan sebuah kisah yang dramatis Dinasti Mataram pada masa Pemerintahan Amangkurat I. Tersebutlah Sang Raja, Ki Dalang Panjang Mas dan Ratu Mas Malang adalah tokoh utama dalam kisah ini.
Mungkin di zaman serba digital ini, sebagian besar orang sudah lupa bahkan tak paham sama sekali kisah panjang Ki Dalang Panjang Mas yang menghebohkan Negara Mataram ketika Sunan Amangkurat I berkuasa.
Apalagi sekarang ini hanya tinggal batu nisan yang berserak dalam pagar tembok yang sudah tak utuh lagi. Maka, wajar kiranya bila hanya sedikit orang yang datang menjenguk. Itulah Situs Makam Gunung Kelir. Terletaknya 100 meter di atas permukaan air laut, tepatnya di bukit kecil bernama Gunung Kelir. Secara administratif posisi situs itu berada di Dukuh Gunung Kelir, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul.
Tour bareng Jozxy menuju Pantai Baru di daerah Bantul gan.. Acara ini diselenggarakan dalam rangka refreshing aja sekaligus pengenalan pengurus baru, ya memang belum lama ini terjadi pergantian pengurus untuk beberapa tahun kedepan. Dimeriahkan oleh sekitar 25 orang peserta Jozxy dan juga ada dari klub motor lain. Pagi itu Minggu 30 November 2014 suasana hujan ringan yang cukup rapat, yang dari sabtu malam memang hujan dan tiada mereda..beberapa rekan pun sempat galau dengan kondisi demikian, akankah turing tetap dilaksanakan atau ditunda. Dengan kondisi hujan pun saya melaju dari Jamal menuju titik pertemuan dengan perlahan, dengan menggunakan raincoat yang sudah saya persiapkan cukupmenghangatkan tubuh ini.
Luar biasa saya kali ini mendapat kesempatan untuk mengantarkan anak didik kami untuk mengikuti kompetisi dalam acara kontes mobil listrik di Indonesia yang ke enam tahun 2014 ini. Acara yang digagas oleh DIKTI ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Bandung pada 14- 16 November 2014. Pada periode ini jumlah peserta mencapai 23 Timd ari 19 Perguruan Tinggi di Indonesia.
Berikut adalah peserta KMLI-VI :
1. Hokage Team - tantius X4 - Universitas Bangka Belitung
2. Rusip - Salam - Universitas Bangka Belitung
3. Team Alpha 6 - Blue Warrior '14 - Politeknik Negeri Jakarta
4. Titen Unej - Titen Gx-6 - Universitas Jember
5. Elevatron Unej - Eltop 1 - Universitas Jember
6. Arjuna UGM - Arjuna - Universitas Gadjah Mada
7. HABE - Moncer-03 - Politeknik Harapan Bersama Tegal
8. Rahwana Evo Car- Rahwana - Politeknik Negeri Bandung
9. EVRT Techi Polban - EVRT - Politeknik Negeri Bandung
10. Khad Racing Team - Khad#2 - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
11. Mandalika - Mandalika EV - Universitas Mataram
12. All New Green Peanut - PML-K - Politeknik Negeri Semarang
13. Green Fast - PML-2 - Politeknik Negeri Semarang
14. Weimana Unud - Ketut Kuat - Universitas Udayana Bali
15. EVC PENS - Ottimo Car II - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
16. Jalak Harupat Team - Kujang 193 - Universitas Pasundan
17. El Mechanizer STTNAS Yogyakarta - Speedo Inelca - Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
18. Ecus Team I - Pesec -Universitas Sriwijaya Palembang
19. Elektro Autos - Mobil Elektro Autos - Universitas Negeri Surabaya
20. Ulil Albab - Kaliurang UNISI - Universitas Islam Indonesia
21. G-Mes 01 - M-Trik_Race - Politeknik Negeri Jakarta
22. Laskar Pandawa - Indo Jaguar Electrical Car - Politeknik Indonesia Surakarta
23. Sevta - Sukera Speed - Politeknik Negeri Madura..
Hari Kamis pagi tanggal 14 November 2014 peserta sudah bersiap di Pendopo Agung kampus Polban, yang selanjutnya dilaksanakan teknikal meeting dan pemeriksaan awal kendaraan. Hari pertama adalah babak kualifikasi awal untuk menentukan posisi start. Menjelang sore dilakukan persiapan running test untuk uji tanjakan dan percepatan.
Setelah puas menikmati keindahan Candi Borobudur, perjalanan dilanjutkan menuju Candi Mendut. Lokasi candi ini tidaklah jauh dari Borobudur hanya sekitar 3 kilometer, candi ini bercorak Buddha yang terletak di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini memang tidak sebesar dan semegah Candi Borobudur tetapi Candi Mendut jelas berumur lebih tua dan dianggap bertuah oleh sebagian orang. Candi bercorak Buddha ini dibangun oleh Raja Indra dari wangsa Syailendra dan lokasinya berada di posisi paling timur garis lurus utara ke selatan dari tiga rangkaian percandian di kawasan Mungkid, yaitu Borobudur, Pawon, dan Mendut. Candi yang berada di pinggir jalan ini memang mengisahkan beberapa relief cerita personifikasi hewan dengan pesan moral tertentu.
Oh akhirnya ada waktu untuk memperbarui cerita yang sempat tertunda, kala itu dalam agenda mengantar tamu yang datang dari tanah seberang berkeinginan untuk mengunjungi Candi yang begitu indah di tanah Jawa ini.. Adalah Candi Borobudur menjadi tujuan pertama kami, Sabtu yang begitu cerah kami mengawali perjalanan dari Yogyakarta melewati jalur alternatif. Rute jalan kami lalui dengan santai selain menikmati jalur pedesaan sekaligus melihat pemandangan yang cukup menawan hati, hoho.. dari Jombor kita menuju Cebongan, kearah Seyegan, Bayurejo menyusuri selokan mataram dan sejenak melihat bendungan Bligo yang menjadi hulu dari selokan mataram, dilanjutkan menuju jalur muntilan- purworejo dan ke arah Borobudur..
Sore kemarin menjelang petang kami rombongan melaju ke Candi Sojiwan dalam rangka survei tempat untuk acara besar bulan Oktober nanti.. Adalah Candi Sojiwan menjadi tujuan kami, beru dengar juga saya waktu ini. Lokasi Candi Sojiwan ini cukup dekat dengan Candi Prambanan, sekitar 4 km ke arah selatan Candi Prambanan, berada di dataran dan di tengah pemukiman warga sehingga tak dapat kita saksikan dari jalan utama Jogja Solo..
Perjalanan selanjutnya setelah puas di Paco dan mampir di alun-alun adalah menuju ke Istana Gebang. Peninggalan sejarah ini erat kaitannya dengan Presiden pertama kita Ir. Soekarno, dimana kompleks rumah tua ini dulu menjadi kediaman beliau dimasa kecil. Rumah ini letaknya tidak jauh dari Makam Bung Karno sekitar dua kilo meter kearah selatan tepatnya berada di Jalan Sultan Agung No. 69 Kota Blitar.
Dulu pengelolaan Istana Gebang ini di pegang oleh ahli waris serta kerabat Bung Karno, yang mana mengakibatkan masyarakat luas kurang leluasa mengunjungi rumah bersejarah tersebut. Pernah dahulu kala saya sempat berkunjung ke rumah itu e jebul tutupan..ditinggal mudik.. :D.. Namun kita patut bergembira hati karena kini pengelolaan dari Istana Gebang ini diambil alih oleh Pemerintahan Kota Blitar dan Provinsi Jawa Timur, dan kini keberadaannya dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
Aquascaping adalah seni mengatur tanaman air , yang dipadukan dengan batu , atau kayu , yang disusun secara estetis dalam akuarium, menyerupai berkebun di bawah air . Sebuah Aquascape biasanya merupakan rumah untuk ikan dan tanaman, meskipun ada kemungkinan untuk menciptakan sebuah aquascape dengan tanaman saja, atau dengan rockwork atau hardscape lain dengan tidak ada tanaman.
Tujuan utama dari aquascaping adalah untuk menciptakan sebuah seni landscape di bawah air, namun terdapat beberapa aspek teknis dalam pemeliharaan tanaman air yang perlu di pertimbangkan. Aspek teknis dalam aquascaping terdiri dari beberapa factor yang harus seimbang dalam membuat sebuah aquascape. Factor-faktor ini meliputi filtrasi,
Sungguh suatu hal yang tidak dinyana-nyana saya bisa sampai ke Kota Blitar kembali setelah sekian lama tidak berkunjung ke kota itu. Adalah dalam rangka mengantar rekan untuk kembali ke Blitar setelah hadir ke kota Jogja dalam acara liburan lebaran taun 2014 ini. Pada kondisi ini saya ditemani oleh Jery, oleh karnanya mobil diisi tujuh orang penumpang. Berangkat dari Jogja hari Jum'at sore 1 Agustus 14 dengan menaik inovi eh innova, dengan waktu tempuh sekitar delapan jam jalan santai.
Dalam perjalanan begitu menyenangkan, dan kondisi jalan yang tidak terlampau padat, melewati jalur Karanganyar menuju Magetan kami pun menyempatkan rehat sejenak di Cemoro Kandang.
Acara istimewa kali ini adalah berkunjung ke rumah Pak Purwanto yang berada di dusun Kenteng Samigaluh Gan.. Bersama dengan sodara-sodara dari Jogja dan juga dari Blitar, rombongan berangkat dari Wijilan dengan mengendarai 2 mobil inova dan mobil Mercedes benz, dan saya hadir terlambat karena pagi hari nya saya ada acara reuni akbar sekolah. Dan seperti yang saya duga rombongan mobil nyasar hingga jalur menuju goa Kiskendo, satu mobil mercy tertinggal dan nyasar entah sampe mana dan akhirnya memutuskan untuk pisah jalur dan langsung menuju ke Purworejo.
Ini adalah 96 tahun yang lalu hari ini bahwa Nelson Mandela lahir; revolusioner yang akan menjadi wajah kemurahan hati, kebijaksanaan, dan ketahanan terhadap ketidakadilan, serta "bapak bangsa" ke Afrika Selatan.
Google merayakan ulang tahun kelahiran Mandela dengan Doodle interaktif. Dimulai dengan sebuah ilustrasi dari mantan pemimpin, pengunjung ke situs dapat mengklik melalui sejumlah kutipan yang paling terkenal, ditambah dengan ilustrasi yang menggambarkan tahapan nya 'Long Walk to Freedom'.
Kali ini Google membuat doodle versi animasi dari Estadio do Maracana yang siap untuk 'Clash of the Titans'. Stadion ini dikemas begitu menarik dan orang bisa membayangkan kegembiraan dari para penggemar setelah kedua tim tiba di lapangan.
Versi animasi finale ini berdiri sebagai penghormatan dan perayaan piala dunia bersama dengan bendera nasional atas 32 Tim Piala Dunia FIFA 2014. Bagian bawah pada layar bergerak bendera Piala Dunia 2014, menyoroti peristiwa dunia yang paling terkenal tahun ini. .
Mesin pencari nomor satu dunia Google dan situs media sosial paling populer Facebook, memiliki cara menyambut pemilihan Presiden di Indonesia, Rabu (9/7/2014) ini.
Tulisan Google masih menjadi konsep dalam tema kali ini. Hanya saja huruf G diganti dengan ikon kotak suara dengan dominasi warna merah dan putih yang kontras. Dan mengusung tema hari ini, Google sepertinya tak mau ketinggalan pesta demokrasi lima tahunan masyarakat Indonesia dalam mencari pemimpin baru.
Kunjungan malam kali ini kita akan menuju Alun-alun kota Magelang, jane ini adalah rangkaian cerita dari perjalanan menuju Curug Silawe gan, yang memang sebelum road to Silawe kita bermalam di Magelang. Sekedar untuk mengisi waktu kami menyempatkan mampir di Alun-alun ini, diawali dengan makan malam di Kupat tahu khas Magelang yang special.
Mengikuti tarikan hati, menggiring langkah menuju ke Bukit Tidar Magelang. perjalanan cukup santai melaju dari Seyegan Sleman Yogya, menuju Mertoyudan untuk menghampiri rekan. Mendung tiba, dan hujan pun turun lebat sehingga memaksa kami untuk berteduh sejenak. Akses jalan cukup mudah melewati New Armada lurus dan melewati area pemukinan dengan jalan aspal yang cempit, parkir kendaraan dan melapor petugas dan membayar restribusi secukupnya kata petugas..hoho.
So, Bukit Tidar adalah bukit yang terletak di bagian Magelang Selatan dan terletak di dalam kompleks Akademi Militer, sebutan yang terkenal dari bukit ini adalah sebagai Paku pulau Jawa. Di atas bukit ini terdapat beberapa makam dan petilasan dari leluhur masyarakat Magelang.
Candi Ijo..Ijo (dalam bahasa Jawa, kata ini berarti 'Hijau') Candi Ijo ini terletak di bukit tertinggi di Yogyakarta, yang di tempat tersebut dapat kita saksikan pesona alam kota Yogyakarta dan yang menarik dapat kita saksikan pesawat mendarat dan lepas landas dari bandara Adi Sucipto, bukan adi swandono lo Gan.. hoho :D
Untuk menuju ke Candi Ijo kita lewati jalur menuju kompleks Istana Ratu Boko, selanjutnya nanti ada penunjuk arah ke selatan menuju Candi Ijo terus telusuri melewati area pemukiman warga. setelah melewati jembatan kita akan dihadapkan jalan menanjak, namun jangan khawatir tanjakan tidak terlampau curam. Lokasi candi ini memang tertinggi di kota Yogyakarta Gan.
Candi ijo ini dibangun sekitar abad kesembilan di sebuah bukit bernama Bukit hijau yang ketinggiannya 410 meter diatar permukaan laut Gan. Karena ketinggiannya, banyak yang bisa kita nikmati tidak hanya Candi, tetapi juga pemandangan alam di bawahnya berupa teras-teras tanah pertanian dengan kemiringan yang curam. Meskipun ini bukan daerah yang suburm pemandangan alam di sekitar candi sangat indah untuk dinikmati Gan..
Cerita lama yang sayang bila tidak di share, yang beberapa waktu yang lalu menyaksikan sendratari Ramayana di panggung terbuka Trimurti dalam kompleks Candi Prambanan..
Ramayana balet ini adalah sebuah seni pertunjukan yang begitu indah dan mengagumkan. Pertunjukan ini mampu menyatukan ragam kesenian Jawa berupa tari, drama dan musik dalam satu panggung dan satu momentum untuk menyuguhkan kisah Ramayana.
Cerita Ramayana yang disajikan dalam pertunjukan ini mirip dengan yang terukir di Candi Prambanan. Seperti orang mengatakan, cerita Ramayana yang terpahat di candi Hindu paling indah adalah mirip dengan cerita dalam tradisi lisan di India. Kisah panjang dan tegang diringkas dalam empat adegan, yaitu penculikan Shinta, misi Anoman ke Alengka, kematian Kumbakarna atau Rahwana, dan pertemuan Rama-Shinta.
Ziarah kala itu adalah di Astana Girilayu, Astana Girilayu berada di daerah Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, adalah merupakan salah satu kompleks pemakaman raja-raja Mangkunegara. Area pemakaman ini memiliki luas yang tidak cukup luas, Namun tempat ini cukup dikenali karena gedungnya yang sangat Istimewa. Salah satu makam raja tersebut adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara ke IV. Beliau meninggal pada tahun 1811 dan memiliki jabatan sebagai Raja Mangkunegara. Beliau pernah membuat sebuah pabrik gula di Tasikmadu. Beliau juga salah satu orang yang ikut terlibat dalam ide terbangunnya Stasiun Solo Balapan.
Menurut catatan sejarah Sapta Tirta merupakan salah satu petilasan raja-raja Mangkunegaran Surakarta. Sapta Tirta tidak terlepas dari sejarah perjuangan Raden Mas Said atau lebih dikenal sebagai Pangeran Samber Nyowo alias KGPAA Mangkunegoro I atau Kanjeng Adipati Mangkunegoro Senopati Ing Ayuda Lelono Joyo Wiseso yang hidup di antara tahun 1725-1795 M. Beliau juga sangat terkenal akan kesaktiannya yang terbukti saat melawan kolonial Belanda pada waktu itu.
Perjalanan di hari yang cerah ini kita akan menuju Curug Sidoharjo, curug ini berada di Dusun Gonolangu, Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta Gan-Sist.. Dengan kendaraan roda dua, perjalanan ini ditempuh sekitar 1,5 jam namun itu tergantung rekan hendak melewati jalur mana dolo.. jalur termudah adalah melewati Nanggulan keutara terus sampai Dekso baru kekiri menuju Samigaluh, kali ini kami mencoba melewati jalur Jl. Godean terus kebarat melewati sungai Progo, masuk Jl. Goa Kiskendo baru keutara ke arah Samigaluh Gan.
Di jalur ini jalan begitu menarik hati selain banyaknya tanjakan, dengan jalan berkelok dan pemandangan area sawah dan perbukitan yang begitu syahdu.
Perjalanan kali ini kita akan mengunjungi Curug Silawe, begitu penasarannya dan adanya panggilan hati untuk hadir ke air terjun tersebut..Curug ini berada di lereng Gunung Sumbing berada di daerah Kecamatan Kajoran. Setelah beberapa waktu dilakukan survei jalur yang akan dilewati akhirnya diputuskan untuk melalui jalur selatan yaitu dari Mertoyudan manuju Salaman terus masuk jalur ke arah Purworejo baru masuk ke arah Kajoran, disana nanti rambu penunjuk arah ke Curug Silawe sejauh 15 Km. Jalan keutara begitu mulus dengan pemandangan area persawahan yang begitu indahnya, semakin naik udara akan terasa semakin suejuk Gan..
Dalam perjalanan yang kami kira sudah terasa sekitar 10 kilo meter akhirnya kami bertanya kepada warga arah terbaik menuju Silawe, syukur kita di arahkan kejalur yang lebih dekat ke arah Sutopati. Akhirnya sampailah di pertigaan Sutopati dan arahkan ke barat untuk langsung masuk jalur menuju Curug Silawe, dengan perkiraan perjalanan sekitar dua kilo meter melewati jalan yang hanya cukup dilewati 1 mobil di area persawahan. Pemandangan begitu memukau nampak area perbukitan yang hijau dengan udara yang sejuk.
Siang menjelang sore itu selepas dari air terjun Pulosari kendaraan kami pancal menuju ke Curug Banyunibo, berada di Pajangan Bantul tak jauh dari Pulosari..Curug Banyunibo ini berada di Dusun Kabrokan Kulon, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.
Penelusuran kali ini sampailah kita pada sebuah air terjun yang masih tersembunyi di Bantul dari perhatian orang. Warga sekitar lokasi menyebutnya dengan Jurang Pulosari, berada di dusun Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul Yogyakarta.
Bejana tekan adalah sebuah tabung/contanier yang sebagai penampung tekanan baik tekanan dalam maupun tekanan luar. Biasanya bejana tekan digunakan untuk bermacam–macam aplikasi di berbagai sektor industri, terutama pada sektor industri kimia (petrochemical plant), pembangkit energi (power plant), industri minyak dan gas (oil and gas), dan berbagai industri lainnya. Pada industri, bejana tekan dirancang dan dioperasikan dengan aman pada tekanan dan temperatur tertentu sesuai dengan standart yang ada (berlaku). Sehingga bejana tekan yang dioperasikan atau digunakan harus terjamin kualitasnya. Yang dinyatakan dengan kelengkapan sertifikasi dari hasil pemeriksaan atau pengujian yang telah dilakukan oleh pihak yang berwenang.
Bulan Arwah atau bulan ruwah tahun ini jatuh pada 31 Mei 2014..Bulan Arwah ini merupakan momentum penting bagi masyarakat Jawa yaitu bagi semua yang masih hidup untuk mengingat jasa dan budi baik para leluhur, tidak hanya kepada orang-orang yang telah menurunkan kita, namun juga termasuk orang-orang terdekat, para pahlawan, para pendiri bangsa yang telah mendahului kita menuju dimensi alam kehidupan selanjutnya.
Dulu kala sewaktu Kakek saya masih ada, pada bulan Ruwah ini pasti membuat sesaji untuk dibagikan ke tetangga dan juga menyiapkan untingan kembang untuk nyekar di makam. Ruwahan ini didasari oleh kesadaran spiritual masyarakat kita secara turun-temurun, dimana kita pada saat ini telah berhutang budi baik kepada alam dan para leluhur pendahulu yang telah mendahului kita. dan memang tak ada cara lain selain berbakti, berbakti kepada leluhur yang telah mewariskan ilmu serta harta benda, termasuk bumi pertiwi ini, yang mana kita tinggal menikmati dan memanfaatkannya hingga saat ini.
Gelar Budaya ini dilaksanakan pada Minggu 4 Mei 2014 bertempat di Lapangan Banaran Kulon Progo, Berbagai macam kesenian ditampilkan dalam acara ini, diantaranya: Tari Angguk dari Kulon Progo, Jathilan kreasi baru, Jathilan Celeng, Tari Saman dari Aceh, Reog Mahabarata dengan aksi yang spektakuler, Tari Bekso Lawung. Ditengah acara dilaksanakan kirab yang menyertakan para penari dan juga turut dimeriahkan oleh Bergodo dari para abdi dalem di Makam Agung Kotagede.. Rentetan acara yang cukup padat ini di mulai dari jam 09.00 WIB hingga sore hari sekitar jam 16.30 WIB. Pada malam harinya dilanjutkan dengan pementasan Wayang Kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Seno Nugroho yang mengetengahkan lakon Satrio Piningit..