Aquascape |
Tujuan utama dari aquascaping adalah untuk menciptakan sebuah seni landscape di bawah air, namun terdapat beberapa aspek teknis dalam pemeliharaan tanaman air yang perlu di pertimbangkan. Aspek teknis dalam aquascaping terdiri dari beberapa factor yang harus seimbang dalam membuat sebuah aquascape. Factor-faktor ini meliputi filtrasi,
ketersediaan carbon dioxide (CO2) pada tingkat yang cukup untuk mendukung proses fotosintesis tanaman dalam air, pemilihan subtract (media tanam) dan pemupukan, system pencahayaan yang cukup untuk mendukung fotosintesis, dan perawatan dari tanaman liar atau parasit seperti alga.
Dalam seni desain aquascape terdapat beberapa gaya yang berbeda dan kekhasan gaya itu sendiri. Beberapa gaya desain aquascape yang dikenal adalah:
1.TEMA DUTCH STYLE :
Tema ini di perkenalkan oleh bangsa belanda pada tahun 1930an,tema ini mengacu pada penyusunan tanaman antara 10 hingga lebih dengan susunan bergerombol sampai terlihat solid.
Dutch style |
2.TEMA NATURE STYLE :
Tema ini di populerkan oleh takasi amano di tahun 1980an yang mengacu pada suatu bentuk taman,hutan yang menciptakan senatural mungkin.
Nature style |
Tema ini mengacu pada jenis batu batuan dan tanaman foreground yang juga dipopulerkan oleh takasi amano juga.
Iwagumi style |
4.TEMA TAIWANESE STYLE :
gaya ini sudah lama hilang dan biasanya gaya ini menonjolkan sisi artistik kehidupan manusia,landscape,atau pun citraan pada suatu daratan.bisasanya ornamenya terdiri atas berbagai macam yaitu manusia,rumah,patung,tanaman dan ikan.
Taiwanese style |
5.TEMA WABIKUSA STYLE :
Tema yang mengacu pada tema aquascape yang berbentuk pulau yang terbuat dari tanah padat ini diperkenalkan oleh perusahaan ADA.
Wabikusa style |
6.TEMA GERMAN OPEN STYLE/PALUDARIUM :
Tema ini mengacu pada tanaman yang berada di aquarium yang berisi 1/2 air dengan isi tanaman darat dan tanaman air.
German style |
Favourite style |
Thanks..
No comments :
Post a Comment