Sunday, March 7, 2010

Pendidikan Kecakapan Hidup UII

YOGYAKARTA - Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Program Kecakapan Hidup (PKH) yang akan memberikan kesempatan bagi 100 peserta didik untuk memperoleh pelatihan sistem manufaktur terpadu

Ir Agus Taufik dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) mengatakan, 100 peserta didik tersebut nantinya akan mendapat pelatihan ketrampilan pengelasan (las listrik, las karbit, las argon), ketrampilan pembubutan (bubut logam), ketrampilan milling/ frais dan kerja bangku sehingga memiliki kompetensi yang memadai dalam merebut peluang kerja maupun untuk menciptakan peluang kerja secara mandiri.

“Untuk kali pertama ini kita peruntukkan bagi 100 peserta didik terlebih dulu,” kata Agus.

Pada penyelenggaraan kegiatan ini, ujar Agus, UII diwakili Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) dan Program Studi Teknik Industri FTI UII, bekerjasama dengan Dinas Dikpora Provinsi DIY dan Dinas Dikpora Kabupaten Sleman.

UII termasuk salah satu perguruan tinggi penerima block grant dari Direktorat Binsuskel Ditjen Pendidikan Non Formal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional. “UII patut berbangga karena dalam kelompok Program Kecakapan Hidup kerjasama dengan SMK/Politeknik/BLK/Perguruan Tinggi tahun 2009 ini UII menjadi lembaga pendidikan yang dipercaya untuk mendampingi peserta didik terbanyak di DIY, yaitu sejumlah 100 orang," katanya.

Sementara itu Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII Fathul Wahid menjelaskan, mengingat sifatnya sebagai program kecakapan, sasaran program ini adalah kelompok usia produktif (18-32 tahun) dan belum memiliki ketrampilan atau kecakapan hidup yang dapat dijadikan bekal untuk mencari nafkah. Selain itu, peserta didik yang diharapkan akan berpartisipasi berasal dari keluarga kurang beruntung/miskin yang tidak sedang sekolah dan tidak bekerja.

“Peserta juga diutamakan merupakan siswa putus sekolah, minimal pada jenjang SMP dan berdomisili di sekitar kampus UII, yaitu di wilayah Kecamatan Ngaglik dan Depok,” kata Fathul.

Para peserta program nantinya akan mengikuti pelatihan selama dua bulan dengan perhitungan waktu pelatihan per hari minimal dua jam. Selama proses pelatihan peserta akan dididik dalam sistem pembelajaran yang dikembangkan dengan mengacu pada pembelajaran aktif (active learning) didukung instruktur berlatar belakang asisten dosen dan asisten praktikum industri di laboratorium Proses Produksi Teknik Mesin FTI UII.