Wednesday, August 13, 2014

Istana Gebang Blitar: Rumah masa kecil Bung Karno

Istana Gebang Blitar
Perjalanan selanjutnya setelah puas di Paco dan mampir di alun-alun adalah menuju ke Istana Gebang. Peninggalan sejarah ini erat kaitannya dengan Presiden pertama kita Ir. Soekarno, dimana kompleks rumah tua ini dulu menjadi kediaman beliau dimasa kecil. Rumah ini letaknya tidak jauh dari Makam Bung Karno sekitar dua kilo meter kearah selatan tepatnya berada di Jalan Sultan Agung No. 69 Kota Blitar.




Dulu pengelolaan  Istana Gebang ini di pegang oleh ahli waris serta kerabat Bung Karno, yang mana mengakibatkan masyarakat luas kurang leluasa mengunjungi rumah bersejarah tersebut. Pernah dahulu kala saya sempat berkunjung ke rumah itu e jebul tutupan..ditinggal mudik.. :D.. Namun kita patut bergembira hati karena kini pengelolaan dari Istana Gebang ini diambil alih oleh Pemerintahan Kota Blitar dan Provinsi Jawa Timur, dan kini keberadaannya dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.


Verrel, Aris, Vio, Sus, Via
 



Para pengunjung dari rumah ini biasanya merupakan rangkaian dari berziarah  di Makam Bung Karno, rumah ini dibuka untuk umum mulai pukul 07.00 WIB. Di dalam rumah ini terdapat berbagai macam barang peninggalan keluarga Bung Karno, mulai dari tempat tidur, kursi perabotan rumah, mesin tik, radio klasik telepon serta foto-foto keluarga dan lukisan yang indah.

 



Saya datang kesana bersama Vio, Verrel, Viea, Aris, Susila serta Jery caem, luar biasa tamu ne 2 tour guide e papat ha.. Untuk masuk ke Istana Gebang itu kami diharuskan membayar restribusi entah berapa kemarin ya, sekitar 20 ribu lah sama parkir mobil.. Beruntuk kita datang kesana rumah masih terbuka, dan kami hanya memiliki waktu kurang dari 1 jam untuk menelusuri rumah itu karena jam 16.00 WIB rumah udah tutup dan petugas mulai beranjak pulang.





Oke, alas kaki mulai dilepas dan menapaki tangga masuk Rumah Gebang dan mengisi daftar hadir. Aura penuh prabawa pun begitu terasa didalam rumah, perlahan mengamati lukisan-lukisan meja dan kursi tamu. Di pojok sisi kanan terdapat ukiran kayu Bung Karno,  dan njajal pose di dekat ukiran tersebut Bro. Sekedar untuk mengekspose ke blog ini satu per satu foto dan lukisan coba saya foto, ah namun sungguh sayang entah mengapa hasil jepretan nampak kabur seolah enggan difoto atau karna shuter e yang kurang well..ya memang kudu ne pake dslr bro. hoho..









Lanjut menelusuri ruang tidur tamu, terdapat dua kamar tidur satu untuk pria dan satu lagi untuk wanita bersandingan. Lha, ini bisa pindah-pindah tidur bareng tar tamune..:D Memasuki Ruang tengah yang cukup luas terdapat kursi keluarga foto-foto para istri dan keluarga. Yang menarik disini terdapat radio klasik yang ada piringan nya, mencoba bertanya kepada penunggu kenapa kok ada piringane, jebul penjaga cuma bilang ya gitu radio pada masa itu mas ganteng.. hla..




 








Sisi kanan ruang tengah terdapat ruang tidur Bung Karno, dengan ruang yang tak lebih luas dari ruang tidur tamu dan bed yang istimewa pada masanya. Dan meluncur ke bagian belakang, disana terdapat ruang sepertinya untuk gudang penyimpanan perabot dapur, toples bahkan sepeda onthel. Sampingya ada ruangan dengan meja besar yang dipastikan sebagai ruang makan, dan sisi luar ruang juga berjajar meja besar untuk pertemuan besar.

 



Melaju kebarat menuju garasi mobil terdapat mobil operasinal Bung Karno pada waktu itu, mobil Mercedes Benz yang konon dipesan langsung oleh Bung Karno dengan posisi kemudi di sisi kanan. Pada tahun 60an mobil ini dipakai untuk mengantarkan Bung Karno kunjungan ke Blitar dan sekitarnya. Di ruang garasi satunya ada mobil Volks Wagen kodok..embuh kui sejarahe pie..

 




 
Sumur tua berada di bagian timur ruang belakang, konon sumur ini mengeluarkan air yang berkhasiat bagus. Pengunjung dapat meminum dan bisa pula membawa pulang dengan memberikan dana seikhlasnya. Kelar menelusuri rumah utama, lanjut rileks di Bulevard depan Istana Gebang menyaksikan Sang Saka Merah Putih Berkibar.. Menjelang sore perjalanan dicukupkan dan kembali ke rumahe Pak Agus untuk mendengarkan cerita kebesaran Blitar pada masa itu serta bersenandung ria bersama musisi keroncong..


 
  
Nanti saya lengkapi lagi, ngantuk beudd Gan.. turu sek lah..

5 comments :

Hai said...

josss..

Hai said...

joss

Adhieswand said...

jos sitik bukak..

Unknown said...

Wih mantap uy, jos
Semoga bermanpaat bagi rekan-rekan tentang sejarah kita

Nirmala said...

Frameukiran.wordpress.com