Tembang Jawa |
Berikut ini macamnya:
1. Maskumambang : Bayi dalam kandungan
2. Mijil : Lahir
3. Kinanthi : Dituntun
4. Sinom : Nom/ Remaja
5. Asmarandana : Cinta kasih/ asmara
6. Gambuh : Jumbuh / sesuai
7. Dandanggula : Bungah / Bahagia
8. Durma : Derma / Memberi
9. Pangkur : Mungkuri hawa nafsu
10. Megatruh : Lepas Rohnya / Mati
11. Pucung : Layon / Mayit / Pocong
Maskumambang:
Melambangkan embrio yang masih dalam kandungan ibunnya, yang belum diketahui laki atau perempuan. Mas artinya belum diketahui laki atau perempuan, sedangkan Kumambang, artinya hidupnya masih dialam kandungan ibundanya.
Mijil:
Artinya sudah lahir didunia jenis kelamin laki atau perempuan.
Kinanthi:
Berasal dari kata kanthi atau menuntun, yang artinya dituntun supaya dapat berjalan didunia ini.
Sinom:
Artinya pemuda/ remaja, disini yang terpenting bagi remaja agar bisa menuntut ilmu yang setinggi-tingginya.
Asmarandana:
Artinya mempunyai rasa cinta kasih kepada sesamanya baik itu pria maupun wanita, karena semua itu sudah merupakan kehendak atau kodrat Yang Maha Kuasa.
Gambuh:
Berasal dari kata nyambung/ sesuai yang artinya kalau sudah pas selanjutnya dijodohkan antara pria dan wanita yang sudah saling mencintai, dengan harapan dapat menjalin kehidupan yang langgeng.
Dandanggula:
Menggambarkan seseorang yang berbahagia, apa yang dicita-citakan dapat terlaksana. Terlaksana mempunyai pasangan, mempunyai rumah, kehidupan yang kecukupan untuk keluarganya. Makanya seseorang yang sedang menemukan keahagiaan dapat diibaratkan lagunya dandanggula.
Durma:
Berasal dari kata pemberi. Seseorang yang merasa kecukupan hidupnya kemudian tergugah rasa kasihan kepada sanak saudara yang sedang menderita, makanya tergugah ingin membantu dan memberi pertolongan kepada siapa saja. Semua itu diberikan pertolongan sesuai norma dan rasa sosial terhadap sesama.
Pangkur:
Berasal dari kata meninggalkan yang artinya menghindari hawa nafsu yang angkara murka, semua yang dipikirkan senantiasa berkeinginan membantu kepada sesamanya.
Megatruh:
Berasal dari kata lepas rohnya atau mati, karena sudah saatnya dipanggil menghadap kepada Yang Maha Kuasa.
Pucung:
Kalau sudah menjadi bangkai kemudian dibungkus dengan kain putih atau dipocong sebelum dikebumikan.
hmm.. dalam sekali toh maknanya, dari sekian macam tembang Macapat ini, saya baru bisa empat macam tembang Gan..hoho. pasti penasyaran to ama suara saya.. :D nanti deh tunggu apdetane ae..
No comments :
Post a Comment