Sunday, March 30, 2014

Hari itu Senin 3 Oktober 2011

Hari itu Senin 3 Oktober 2011, seperti biasa di kala itu sepulang dari kerja saya musti membeli sayur  dan lauk untuk makan ibu dan orang dirumah.. biasa saya mencarikan tahu bacem dan sayur gori karena memang ibu suka dengan makanan itu, karena beli nya sore terkadang beberapa warung di daerah atas habis so, saya pun musti turun hingga sampai di sebuah warung di dekat pasar Kutu langganan saya dikala itu.

Sore itu sekitar jam 5 sore lebih saya sampai rumah langsung saya menuju kamar ibu untuk melihat sedang apa gerangan ibu, saya lihat ibu pun sedang tiduran sambil melihat televisi.
Bergegas saya ganti baju dan mandi untuk selanjutnya menyiapkan makan dan teh untuk ibu.  Agak lupa saya kejadian waktu itu, yang pasti saya pegang tangan ibu kok dingin tidak seperti biasanya, kaki pun dingin juga.. Malam itu saya temani ibu saya sambil minum teh dan nonton tv.. berulang kali ibu pun mengatakan “matur nuwun yo le” yang dalam bahasa Indonesianya “terima kasih ya nak”.. saya pun menanggapi dengan santé, “yo podo-podo to..”

Ibu pun bilang habis terbang naik pesawat, habis beli emas sekarung dipake untuk keset..entah apa itu maksudnya saya kurang begitu paham.. hingga sekitar jam 23 malam, sang Ibu meminta untuk mencoba kursi roda yang ada dikamar dan bilang “sayang udah pinjem belum nyoba..”  segera saya siapkan kursi roda dan saya bopong ibu menaiki kursi roda itu lanjut saya bawa ibu muter-muter didalam rumah.

Sejenak saya hentikan kursi roda di depan akuarium biar ibu menyaksikan ikan-ikan berenang, sambil duduk saya melihat ibu terdiam dan sejenak menatapku dengan penuh kesedihan kepasrahan seolah tak berdaya, terhenyak aku pun sangat terharu dan dengan penuh ke ikhlasan ku memohon pada Tuhan..”duh Gusti bila memang Ibu ingin Engkau ambil, telah ku ikhlas kan dengan sepenuh hati..” sambil menetes air mataku tiada hentinya..

Dirasa cukup saya membawa ibu kembali ke kamar untuk istirahat kembali, beberapa kali ibu ingin rubah posisi tidur hingga nyaman. Malam itu kurasa bahwa saya harus menunggui ibu, namun entah mengapa tiba-tiba terasa ngantuk, merebahkan diri dan terlelap..
Hingga pagi hari, kumendengar teriakan histeris kakakku Endra.. dan Ibu pun tutup usia..

Selamat Jalan Ibu..
Terima kasih untuk semuanya, semoga kebaikan selalu menyertaimu..
Sekian..

1 comment :

Unknown said...

:'( semoga Beliau tenang dan bahagia di sana..