Saturday, August 28, 2021

Perhitungan Waktu Pembubutan pada Mesin Bubut Manual

Proses Bubut (Dwi Rahadiyanto)

Ketika kita melakukan proses pembubutan pada mesin bubut, lama waktu pengerjaan pada mesin menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan yang mana hal itu dijadikan acuan untuk perencanaan pelaksanaan kegiatan produksi. Ada tiga parameter utama pada setiap proses bubut, adalah kecepatan putar spindel (speed), gerak makan (feed) dan kedalaman potong (depth of cut). Faktor yang lain seperti bahan benda kerja dan jenis pahat sebenarnya juga memiliki pengaruh yang cukup besar, tetapi tiga parameter di atas adalah bagian yang bisa diatur oleh operator langsung pada mesin bubut. Kecepatan putar n (speed) selalu dihubungkan dengan spindel (sumbu utama) dan benda kerja. Karena kecepatan putar diekspresikan sebagai putaran per menit (revolutions per minute, rpm), hal ini menggambarkan kecepatan putarannya. Akan tetapi yang diutamakan dalam proses bubut adalah kecepatan potong (Cutting speed atau V) atau kecepatan benda kerja dilalui oleh pahat/ keliling benda kerja. 

Pada artikel ini akan dibahas mengenai cara menghitung waktu pembubutan pada beberapa jenis pekerjaan yang sering dilakukan pada mesin bubut manual. Berdasarkan informasi pada gambar kerja (jobsheet) maka dapat diketahui jenis bahan dan ukuran awal benda kerja, diameter pengerjaan benda kerja, selain itu besarnya kecepatan potong dapat ditentukan berdasarkan jenis material dan kecepatan pemakanan/penggeseran pahatnya dapat ditentukan, sehingga waktu yang diperlukan untuk proses pembubutan dapat dihitung. Lama waktu ini biasanya dikenal juga dengan istilah machining time.

Cara menghitung waktu pembubutan dapat dilakukan berdasarkan jenis proses pembubutan yang dilakukan. Pada kali ini hanya akan dibahas pada proses pembubutan memanjang dan pembubutan muka. Perlu diketahui bahwa yang dihitung disini adalah waktu pemotongannya, dan tidak termasuk waktu persiapan atau setelah proses pemotongan. 

Cara menghitung waktu pembubutan memanjang
Lama waktu pengerjaan pada mesin bubut, khususnya pada proses pembubutan memanjang dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu panjang atau jarak tempuh total pembubutan (L) dalam satuan mm dan kecepatan pemakanan (F) dalam satuan mm/menit.


(ahmadarifin.com)

Panjang total pembubutan (L) adalah jarak tempuh keseluruhan yang dilalui oleh pahat baik saat penyayatan maupun start awal pahat beberapa saat sebelum menyayat benda kerja (ℓa), dimana Ltotal= ℓa + ℓ (mm) sebagaimana ditunjukkan pada Gambar di bawah ini. Sedangkan nilai kecepatan pemakanan (F) adalah sebesar F= f.n (mm/menit)

Cara menghitung waktu pembubutan pada pemesinan bubut rata, diberi notasi (trata) dengan memperhatikan penjelasan di atas maka dapat ditentukan dengan besarnya panjang langkah total pembubutan (mm) dibagi dengan kecepatan pemakanan (mm/menit).

Operator harus menentukan jarak awal yang cukup dan aman sebagai awal mulai pergerakan pahat sebelum menyayat benda kerja. Jarak yang diambil biasanya sekitar 3-5 mm. perhatikan pada gambar di atas, yaitu jarak yang diberikan notai “a”. Jarak ini dimaksudkan agar pahat memiliki gaya yang cukup untuk mulai menyayat benda kerja.

Perhitungan cara menghitung waktu pembubutan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


Perlu diketahui: perhitungan tersebut adalah waktu yang diperlukan untuk satu kali penyayatan sesuai dengan kedalaman potong yang ditentukan. Apabila pembubutan dilakukan dalam beberapa kali maka dikalikan dengan jumlah penyayatan yang dilakukan. Maksudnya adalah jumlah penyayatan dari diameter awal menuju diameter akhir pembubutan. 

Cara menghitung waktu pembubutan muka:
Perhitungan lama waktu pemesinan pada proses pembubutan muka pada prinsipnya sama dengan menghitung waktu pemesinan bubut rata. Hal yang membedakan adalah pada arah gerakan penyayatan pahat yaitu pada arah melintang menuju titik pusat benda kerja. Perhatikan pada anak panah hitam gambar di bawah.

Faktor yang mempengaruhi lama waktu pembubutannya adalah ukuran diameter benda kerja yang sedang dikerjakan dalam satuan mm dan kecepatan pemakanan (F) dalam satuan mm/menit.

Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa panjang total langkah pembubutan (L) pada pembubutan muka besarnya adalah setengah diameter benda kerja yang dikerjakan ditambah dengan jarak langkah start awal pahat. Perlu diperhatikan juga adalah posisi ujung sisi sayat pahat harus setinggi center benda kerja, agar gaya pemotongan lebih ringan dan hasil penyayatan lebih halus.

Rumus cara menghitung waktu pembubutan muka dapat dituliskan L=1/2d + la. Sedangkan untuk besarnya kecepatan pemakanan tetap mengacu rumus F = f x n (mm/menit).

Dengan menggunakan prinsip yang sama pada perhitungan waktu pembubutan rata, maka perhitungan waktu pemesinan bubut muka (tmuka) dapat ditentukan dengan cara membagi besarnya langkah total pembubutan dalam arah melintang (mm) dengan kecepatan pemakanan (mm/menit).

Seorang operator mesin bubut harus menentukan jarak awal yang cukup dan aman sebagai start awal pergerakan pahat sebelum menyayat benda kerja. Jarak awal yang diambil biasanya sekitar 3-5 mm. Cara menghitung waktu pembubutan muka dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


Demikian ulasan artikel cara menghitung lama waktu pembubutan pada mesin bubut manual, semoga bermanfaat bagi teman-teman.. salam sehat selalu..
silahkan mampir di Channel youtube saya Sob..



No comments :