Wednesday, January 6, 2010

Bisa Ada Candi dalam Perpustakaan

SLEMAN (KR) – Banyak jalan keluar yang bisa diambil terkait dengan penemuan candi dalam membangun perpustakaan UII. Salah satunya menjadikan candi dalam perpustakaan, sehingga sambil membaca orang bisa memandang candi. Untuk semua ini pemerintah akan merundingkan dengan Badan Wakaf dan paling penting tidak akan merugikan UII.

Menbudpar Jero Wacik mengemukakan hal tersebut usai meninjau temuan candi di Kampus UII Terpadu Jalan Kaliurang, Senin (4/1). Jero Wacik melihat sampai ke bawah mulai dari Ganesha, Lingga Yoni, langkan dan lain-nya di lokasi yang berada dalam kedalaman 3,5 meter. Tampak mendampingi Rektor UII Prof Dr Edy Suandi Hamid, Ketua Badan Wakaf UII Ir Luthfi Hasan MS, Dirjen Sejarah dan Purbakala Dr Harry Untoro Drajat dan Lainnya. Penjelasan mengenai candi disampaikan Kepala BP3 Yogya Dra Herni.

”Akan kita rundingkan solusinya dan bicarakan dengan yayasan,: tandas Jero Wacik yang tak lupa menyampaikan apresiasi pada UII terhadap temuan purbakala tersebut. Apalagi, dengan melihat isi candi yang ada Ganesha yakni Dewa Ilmu Pengetahuan, Nandini.

Kepala Ketua Badan Wakaf, Menbudpar menayakan bagaimana rencana pembangunan gedung perpustakaan. ”Jika semua direncanakan 5 lantai, mungkin tetap disini dan jadi 6 lantai. Selain itu juga bisa dibuka program baru d UII seperti program studi Pariwisata, ” tambahnya.

Menbudpar mengingatkan, penggalian di lokasi yang akan dibangun perpustakaan ini ditemukan candi sangat luar biasa artistik dan filosofis. Namun temuan ini belum lengkap untuk mengetahui tahun berapa dan siapa penguasa menyiapkan candi tersebut. Karena ada candi dalam kampus, pemerintah pasti menyikapi dengan bijaksana dan pastilah ada jalan keluarnya, misal mencari lokasi lain untuk perpustakaan. ”Yang paling penting, niatan baik UII adalah mendirikan perpustakaan. Karena itu UII tidak boleh dirugikan, ”tandasnya.

Sedang Luthfi Hasan mengemukakan, pihaknya sudah memutuskan bila candi merupakan bagian dari UII. ”ini sudah menjadi keputusan,” tandasnya.

Meski demikian menurut Luthfi Hasan keberadaan candi tidak akan lepas dri perpustakaan. ”Bisa jadi, keberadaan cndi akan dipangku perpustakaan. Artinya, candi akan berada di depan perpustakaan. Artinya, candi akan berada di depan perpustakaan,” jelasnya.

Sedang Kepala BP3 Dra Herni berkali-kali mengungkap bahwa candi yang ditemukan di UII ini merupakan candi yang cukup unik selain juga indah. ” Di Kawasan ini juga ditemukan lapik atau alas arca yang candi manapun belum pernah ada.” jelas Herni. (kr-040110).

No comments :