Sunday, December 5, 2010

Kesembuhan dengan Teknik Visualisasi

Berpikir positif ternyata bisa menjadi “obat” bagi kesembuhan suatu penyakit. Itu dialami Arlin Sirait (62 tahun) dari Jakarta Selatan yang pada 2001 lalu sempat mengalami penyempitan pembuluh darah. Oleh dokter ahli jantung, ia disarankan menjalani balonisasi (penggunaan balon untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat oleh plak). Namun setelah berkonsultasi dengan dokter lain untuk mendapatkan second opinion, Arlin memutuskan untuk tidak melakukan balonisasi.

Berbekal sikap yang optimis bahwa penyakitnya akan dapat disembuhkan dan berkat kepasrahannya yang total kepada Tuhan, hingga kini Arlin tetap terlihat segar bugar tanpa harus menjalani balonisasi. Tentu saja, hal ini itu juga harus didukung kedisiplinannya mengonsumsi obat-obatan, menghindari sejumlah makanan pemicu penyakit jantung, serta ketekunannya melakukan olah raga, mulai dari jalan kaki hingga senam jantung sehat.
Di samping semua upayanya itu, selama setahun lebih ia juga mendapat therapi energi dengan kristal dari RM Sumarsono Wuryadi - seorang “reiki master” dan pengusaha dari Graha Sanjiwani, Jakarta Pusat. Sampai sekarang ia masih terus mengikuti senam jantung sehat di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Sementara obat-obatan yang harus diminumnya semakin lama dosisnya pun semakin rendah.

Jadi, jika orangtua sering mengingatkan untuk selalu berpikir positif, ternyata memang ada benarnya. Karena pikiran yang positif akan menuntun kita pada kejadian-kejadian yang sifatnya positif. Dalam proses penyembuhan penyakit, ternyata pikiran yang positif sering terbukti mempermudah kesembuhan seseorang dari penyakitnya.

RM Sumarsono Wuryadi yang juga mengajarkan teknik visualisasi di Jakarta itu menjelaskan, pikiran manusia tidak hanya memiliki kemampuan untuk mewujudkan kearifan dan pengetahuan yang luas kepada dirinya sendiri. Tetapi, pikiran juga memiliki kekuatan untuk menciptakan realitas fisik yang sesuai dengan pola yang manusia gambarkan atau manusia inginkan.

“Karena pada dasarnya, setiap realitas fisik merupakan wujud energi yang bergetar dengan tingkat getaran (frekuensi) yang berbeda. Pikiran manusia juga termasuk energi. Sehingga bila dimanfaatkan dan digunakan dengan benar pikiran manusia mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk menciptakan realitas fisik. Dan, cara menciptakan energi yang kuat tersebut adalah melalui teknik visualisasi,” katanya.

Visualisasi yang diajarkan Sumarsono adalah teknik penggunaan imajinasi untuk mewujudkan segala yang kita inginkan. Keinginan itu bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari mengatasi krisis emosional, membentuk kondisi kesehatan yang diinginkan (membantu penyembuhan penyakit), bahkan juga mendatangkan materi yang kita butuhkan.

Visualisasi dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan alami yang ada dalam diri setiap manusia. Kekuatan tersebutlah yang akan bekerja dengan cara mengaktifkan energi yang ada di alam semesta.

“Sebenarnya tanpa disadari, banyak orang yang telah mengaktifkan energi dengan cara visualisasi ini, tetapi karena dilakukan tanpa kesadaran, maka hasilnya pun tidak mereka rasakan. Bahkan kebanyakan dari kita, tanpa sadar telah diprogram untuk berpikir negatif,” katanya.

Akibatnya, hasil visualisasi-nya cenderung negatif. Padahal visualisasi yang digunakan dengan sikap sadar dan terkendali akan dapat mengubah segalanya. Karena keberhasilan dalam mengendalikan kualitas hidup melalui teknik visualisasi hanya tergantung pada besarnya keinginan kita untuk berhasil.

Dalam praktiknya, visualisasi sebenarnya adalah proses menciptakan ide, bayangan mental, atau gambaran di lubuk hati kita yang paling dalam. Ini merupakan cara untuk bergerak memasuki tingkat kesadaran yang lain dan menanamkan gambaran yang kita buat pada tingkat tersebut. Jadi, pada pelaksanaan visualisasi kreatif, pertama-tama harus didahului dengan kemampuan untuk mencapai relaksasi pikiran, karena hanya dengan cara inilah kita dapat menyentuh energi bawah sadar dengan kuat.

“Jadi, pada saat kita sedang berada dalam kondisi yang rileks dan hening secara mental - pada saat tidak ada gangguan pada pikiran kita - saat itulah waktunya kita menggunakan imajinasi untuk memvisualkan sesuatu yang terlihat jelas. Semakin kuat keinginan kita, semakin fokus energi yang kita arahkan ke bayangan mental, sehingga potensi untuk mewujudkan bayangan ke dalam realitas fisik akan lebih kuat,” katanya.

Bayangan yang detail dan jelas akan menciptakan energi positif yang kuat. Oleh karena itu, bayangan mental tidak boleh terkikis oleh keraguan atau ambivalensi. Dalam hal ini, sikap kita harus positif dan pasti. Sama sekali tidak boleh ada keraguan, apa pun yang terjadi. Dengan begitu, kita dapat mencapai dan mendapatkan apa yang kita visualisasikan.

“Latihan meditasi dapat menempatkan kita pada hubungan yang baik dengan kearifan batin, juga akan menambah potensi keberhasilan kita dalam menjalankan teknik visualisasi ini,” tuturnya.

Sumarsono juga mengingatkan bahwa hal yang perlu benar-benar kita perhatikan adalah bahwa visualisasi hanya akan bekerja dengan baik bila kita benar-benar rileks. Semakin rileks, semakin murni energi yang kita gunakan dan ini akan memudahkan proses manifestasinya atau terwujudnya visualisasi tersebut.

Karena untuk memasuki alam bawah sadar, kita harus melalui tahap relaksasi. Tahapan ini dapat kita capai dengan cara memperlambat pernafasan yang kemudian akan memperlambat ritme gelombang otak. Saat itu gelombang otak kita melambat hingga ke frekuensi lebih rendah, yaitu antara 8 sampai 13 HZ yang kita sebut kondisi alfa. Pada tingkat inilah visualisasi kita menjadi benar-benar kuat.

Berikut ini adalah contoh teknik visualisasi untuk penyembuhan penyakit. Anda bisa mempraktikkan setiap malam hari (menjelang tidur) ataupun setiap pagi hari (bangun tidur).

Caranya, berbaringlah dengan punggung rata di dalam ruangan yang agak gelap dengan tangan-tangan Anda di sisi tubuh. Pejamkan mata. Bernafaslah yang lembut, perlahan, dan dalam. Rasakan diri Anda menjadi rileks.

Perlahan bayangkan sinar ungu melingkupi seluruh tubuh Anda dari bagian atas kepala sampai ujung jari kaki Anda. Bayangkan diri Anda terkurung di dalam sinar ungu yang menyembuhkan ini. Anda harus sangat rileks.

Selanjutnya bayangkan bulatan atau bola putih yang berkilauan berada di seputar tubuh Anda yang memerlukan penyembuhan. Lanjutkan bernafas dalam-dalam dan perlahan. Fokuskan perhatian Anda pada bola sinar putih, kemudian secara berulang-ulang pikirkan dan afirmasikan: “Sinar putih menyembuhkan saya dari segala rasa sakit.”

Tetaplah dengan visualisasi itu selama Anda menginginkannya, dan pada saat yang bersamaan secara berulang-ulang, yakinkah diri Anda bahwa sinar putih akan menyembuhkan tubuh Anda. Pada saat yang bersamaan pula, bayangkan tubuh Anda masih dilingkupi oleh sinar ungu penyembuhan.

Bila Anda sudah merasa puas dan benar-benar rileks, istirahatlah selama beberapa menit sebelum membuka mata. Anda akan merasa segar!
sunrise

Thursday, November 11, 2010

Perempuan yang di cintai suaminya

cerita ini saya ambil dari email seorang teman...
semoga bisa menjadi pelajaran buat kita semua...

************************************************************************

***************
>> Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun

menjelang
>> pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak

baik
>> dan lebih menuruti apa mauku.
>>
>>
>> Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam

dan
>> pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi,
>> kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit,

makannya
>> pun
>> sedikit. Aku pikir dia workaholic.
>>
>>
>> Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia
>> pulang
>> kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak
>> pernah
>> romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan

hal2
>> seperti itu sebagai ungkapan sayang.
>>
>>
>> Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua,

bahkan
>> makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja

makan
>> berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan

yang
>> terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.
>>
>>
>> Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main

dengan
>> anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat

pendiam,
>> aku
>> menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.
>>
>>
>> Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan

kami.
>> Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku

tergolek
>> sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di

kantornya,
>> dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS,

karena
>> sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU,

seorang
>> perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama

meisha,
>> temannya Mario saat dulu kuliah.
>>
>>
>> Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak

pernah
>> melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya

bersinar
>> indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara,

seakan2
>> waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan

dan
>> penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin

serangga
>> yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.
>>
>>
>> Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah

dulu,
>> Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman

yang
>> akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor

mereka
>> yang
>> mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya

bertemu
>> dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya

bekerja.
>>
>>
>> Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis

pada
>> Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam
>> sehari
>> bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan

mulai
>> sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan
>> komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia

bilang,
>> ada pekerjaan yang membingungkan.
>>
>>
>> Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih

dirawat di
>> RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah

kesal,
>> karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan

menyapa
>> dengan suara riangnya,
>>
>>
>> " Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak

mau
>> makan juga? uhh. dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus
>> mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring

nasi
>> itu sudah habis ditangannya. Dan..aku tidak pernah melihat tatapan

penuh
>> cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak

pernah
>> seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !
>>
>>
>> Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya
>> membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku.

Lebih
>> sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan
>> anaknya.
>> Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan

yang aku
>> buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak
>> pulang
>> kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari

rasa
>> sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.
>>
>>
>> Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha
>> begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan
>> membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku
>> nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang

lucu2.
>>
>>
>> Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati
>> bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang
>> bergejolak
>> dihatinya.
>>
>>
>> Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah
>> menyangka,
>> hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.
>>
>>
>> Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun,

rambutnya
>> keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil

membuka
>> password email Papa nya, dan memanggilku, " Mama, mau lihat surat

papa
>> buat
>> tante Meisha ?"
>>
>>
>> Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,
>>
>>
>> Dear Meisha,
>>
>>
>> Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung
>> hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan

pada
>> Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku
>> mencintainya,
>> karena dia ibu dari anak2ku.
>>
>>
>> Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2
>> mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku

memandangmu,
>> tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak
>> menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika

konflik2
>> terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak
>> sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari
>> untuk
>> mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku
>> menikahinya.
>>
>>
>> Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti
>> ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin

yang
>> tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti
>> pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun
>> tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.
>>
>>
>> Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik
>> orang
>> lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan

kami.
>> Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa

melihat
>> Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia

inginkan
>> selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku,

tapi
>> tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun

ada
>> tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau

mengerti,
>> you
>> are the only one in my heart.
>>
>>
>> yours,
>>
>>
>> Mario
>>
>>
>> Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun

baru
>> berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti

dan
>> menyayangiku.
>>
>>
>> Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku.

Dia
>> mencintai perempuan lain.
>>
>>
>> Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir

setiap
>> hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan

di
>> lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.
>>
>>
>> Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku

mengumpulkan
>> tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan

motor
>> untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku
>> tidak
>> pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan

baju. Aku
>> terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena

aku
>> malu
>> terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua.

Ternyata dia
>> memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.
>>
>>
>> Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga

seorang
>> perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa

dia
>> tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak
>> menginginkan
>> aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan
>> melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.
>>
>>
>> Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia.
>> Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan

pura2
>> tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan

itu.
>> Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu
>> mencintainya.
>>
>>
>> **********
>>
>>
>> Setahun kemudian.
>>
>>
>> Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah
>> pemakaman
>> itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.
>>
>>
>> " Mario, suamiku..
>>
>>
>> Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali

bekerja
>> dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona
>> padamu
>> yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak
>> bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin
>> memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja,

dan
>> tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya

diam
>> dan menuruti keinginanku. Aku pikir, aku si puteri cantik yang

diinginkan
>> banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku
>> sehingga mau melakukan apa saja untukku...
>>
>>
>> Ternyata aku keliru.. aku menyadarinya tepat sehari setelah

pernikahan
>> kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman

kantor
>> dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.
>>
>>
>> Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, " kenapa, Rima ?

Kenapa
>> kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu

menjadi
>> istriku ?"
>>
>>
>> Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.
>>
>>
>> Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah

bahagia
>> bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku

bukanlah
>> wanita yang sempurna yang engkau inginkan.
>>
>>
>> Istrimu,
>>
>>
>> Rima"
>>
>>
>> Di surat yang lain,
>>
>>
>> "...Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi

sedingin
>> es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah

melihat
>> cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang

penuh
>> cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha.."
>>
>>
>> Disurat yang kesekian,
>>
>>
>> "...Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.
>>
>>
>> Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2

padamu,
>> aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku
>> belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku

tidak
>> lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar

dengan
>> ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku

selalu
>> meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang

ini? Aku
>> merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau

aku
>> suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu,

dirumah
>> sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu
>> bermasalah...
>>
>>
>> Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan

tetap
>> berusaha dan menantinya...."
>>
>>
>> Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata

indahnya.
>> dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.
>>
>>
>> Disurat terakhir, pagi ini.
>>
>>
>> "......Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9.

Tahun
>> lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu
>> pulang,
>> karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia.

Kemarin
>> aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah
>> kuyup,
>> karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai
>> motor.
>>
>>
>> Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran
>> dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya

tidak
>> sakit.
>>
>>
>> Tahukah engkau suamiku,
>>
>>
>> Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan

hampir 9
>> tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu

dari
>> matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?..."
>>
>>
>> Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
>>
>>
>> " Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat
>> keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya

kepadaku.
>> Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti
>> siang
>> itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi

aku
>> selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika

mama
>> menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan

kecepatan
>> tinggi.. aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante... aku

melihatnya
>> masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak.." Jelita memeluk

Meisha
>> dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk

merasakan
>> sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.
>>
>>
>> Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario
>> mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya Meisha ingin Rima
>> membacanya.
>>
>>
>> Dear Meisha,
>>
>>
>> Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi

marah2
>> dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan

tubuh
>> basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya.

Tiba2
>> aku
>> baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai
>> bergetar.. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?
>>
>>
>> Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha.

Dan
>> besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan

mobil
>> mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan
>> karena
>> dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku..
>>
>>
>> Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk
>> disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya

telah
>> terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang,

ketika
>> seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.
>>
>>
>> Jakarta, 7 Januari 2009

Wednesday, October 27, 2010

Juru Kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan..

Juru Kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan akhirnya ditemukan tewas oleh tim penyelamat yang diterjunkan sejak Rabu (27/10) dinihari. Jasadnya sekitar pukul 06.05 berhasil dievakuasi dari lereng Gunung Merapi tepatnya di Desa Kinahrejo Kecamatan Cangkringan, Sleman atau berjarak sekitar 6 km dari puncak Merapi. Keterangan yang dihimpun Republika, jenasah Mbah Maridjan ditemukan dalam kondisi sujud di dalam kamarnya. Ia masih mengenakan baju batik, kopiah warna putih serta sarung. Diduga saat bencana wedhus gembel datang yang bersangkutan sedang shalat. Kabag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Heru Trisno Nugroho membenarkan salah satu jenasah yang dikirim ke rumah sakitnya adalah Mbah Maridjan. Bintang iklan yang terkenal dengan kalimat Roso-roso itu dikirim sudah dalam kondisi tidak bernyawa. ‘’Tubuhnya sedang bersujud,’’ kata Heru kepada Republika.

Tribunnews.com/fx ismanto
Mbah Maridjan lahir tahun 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia mempunyai seorang istri bernama Ponirah (73), 10 orang anak (lima di antaranya telah meninggal), 11 cucu, dan 6 orang cicit.

Anak-anak Mbah Maridjan yang masih hidup bernama Panut Utomo (50), Sutrisno (45), Lestari (40), Sulastri (36), dan Widodo (30). Mereka ada yang memilih tinggal di Yogyakarta dan ada pula yang di Jakarta.

Di antara anak-anak Mbah Maridjan, juga ada yang siap mewarisi tugas sebagai juru kunci Gunung Merapi dan kini telah menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta.

Pada tahun 1970 Mbah Maridjan diangkat menjadi abdi dalem Keraton Kesultanan Yogyakarta dan oleh Sultan Hamengku Buwono IX diberi nama baru, yaitu Mas Penewu Suraksohargo1. Pada saat itu, sebagai abdi dalem, Mbah Maridjan diberi jabatan sebagai wakil juru kunci dengan pangkat Mantri Juru Kunci, mendampingi ayahnya yang menjabat sebagai juru kunci Gunung Merapi.

Pada saat menjadi wakil juru kunci, Mbah Maridjan sudah sering mewakili ayahnya untuk memimpin upacara ritual labuhan di puncak Gunung Merapi. Setelah ayahnya wafat, pada tanggal 3 Maret 1982, Mbah Maridjan diangkat menjadi juru kunci Gunung Merapi.

Sebagai seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta dengan jabatan juru kunci, Mbah Maridjan juga menunjukkan nilai-nilai kesetiaan tinggi. Meskipun Gunung Merapi memuntahkan lava pijar dan awan panas yang membahayakan manusia, dia bersikukuh tidak mau mengungsi.

Sikapnya yang terkesan mbalelo itu semata-mata sebagai wujud tanggung jawabnya terhadap tugas yang diamanatkan oleh Ngarsa Dalem.

Terima kasih atas kepedulian rekan - rekan relawan dari luar DIY, untuk saat ini potensi relawan sudah cukup banyak, untuk itu bagi rekan - rekan yang ingin membantu silahkan dalam bentuk sumbangan berupa dana dan logistik utk korban merapi.

Bantuan kami terima di PUSAT INFORMASI RESPON MERAPI BERADA DI SEKRETARIAT MAPALA KAPAKATA. jl. nangka II, maguwoharjo. kampus Institut Pertanian STIPER Joga(INSTIPER)
Bisa jg menghubungi nmr ini (081326008001 a/n yo2n / thole Gapadri)

Tuesday, September 21, 2010

STEMSA M4-2000

Syawalan dan pembentukan pengurus forum keluarga Stemsa M4..

Terjadi pada hari Minggu tanggal 12 Spetember bertempat di rumah rekan Purwanto di daerah Kasongan mBantul ,, banyak rekan datang dari berbagai kota seperti Solo, Surabaya, Tangerang, Lampung, Batam, Bekasi, dan banyak lainya termasuk kota Djogja sendiri..atas ide kami, terbentuk kepengurusan : ketua oleh Hartanto, Sekr: Deni Aji ( Ucil), Bndahara : Adi Photobucket

Photobucket


Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

sekian dan terima kasih bro

Monday, August 23, 2010

kerupuk keplang

istimewa,,setelah lama tak jumpa ama mahasiswa satu ini, akhirnya nongol di lab bro..n bawa oleh-oleh deh dari kampungnya...luar biasa...